Laporan Uji lemak

 

LAPORAN PRAKTIKUM


KIMIA ORGANIK II




DISUSUN OLEH :

SANDI (A1C118041)

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Drs. Syamsurizal., M.Si



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020


VII.DATA PENGAMATAN


VIII.PEMBAHASAN.
Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan dari video mengenai uji lemak yaitu pembentukan emulsi pada lemak. Emulsi adalah salah satu campuran yang terdiri dari zat yang tidak tercampur atau tidak homogen, seperti air dan minyak, pengemulsian adalah zat yang menstabilkan emulsi yang biasanya berupa protein. Emulsi dapat pula diartikan sebagai dispersi atau suspensi menstabil suatu cairan lain yang keduanya tidak saling melarutkan. Supaya terbentuk emulsi yang stabil maka diperlukan suatu zat pengemulsi yang disebut emulsifier atau emulgator yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan antara kedua fase cairan.Pada pengamatan yang dilakukan pada tabung I yang diisi dengan 5 tetes minyak lalu ditambahkan 2 ml aquades dan dikocok selama 1 menit. Terbentuk larutan berwarna putih keruh berarti emulsinya tidak stabil atau dengan kata lain bahwa kedua cairan ini tidak larut (tidak menyatu), larutan mengalami emulsi tidak stabil dikarenakan tidak adanya emulsigator pada reagen uji sehingga kondisinya tidak stabil.Pada tabung II yang diisi dengan 5 tetes minyak lalu ditambahkan 2 ml larutan sabun dan dikocok selama 1 menit. Terbentuk larutan berwarna putih susu berarti emulsinya stabil atau dengan kata lain bahwa kedua cairan ini larut (menyatu), karena sabun merupakan larutan yang bersifat basa sehingga dapat saling berikatan dengan ikatan minyak. Larutan mengalami emulsi stabil dikarenakan adanya emulsigator pada reagen uji sehingga kondisinya stabil.

Pada tabung III yang diisi dengan 5 tetes minyak lalu ditambahkan 2 ml putih telur dan dikocok selama 1 menit. Terbentuk larutan berwarna putih kekuningan di bagian bawah dan putih susu di bagian atas. Pada campuran ini minyak dan putih telur tidak saling menyatu dikarenakan perbedaan polaritas larutan. Minyak termasuk senyawa non polar dan putih telur termasuk senyawa polar sehingga campuran minyak dan putih telur tidak saling menyatu.

Pada tabung IV yang diisi dengan 5 tetes minyak lalu ditambahkan 2 ml santan dan dikocok selama 1 menit. Terbentuk larutan berwarna putih susu susu berarti emulsinya stabil atau dengan kata lain bahwa kedua cairan ini larut (menyatu), larutan mengalami emulsi stabil dikarenakan adanya emulsigator pada reagen uji sehingga kondisinya stabil.

IX. Pertanyaan Pasca Praktikum


1.      Pada uji lemak ini apa pengaruhnya jika pengocokan yang dilakukan kurang dari 1 menit?

2.Apa tujuan pengocokan?

3. Mengapa pada percobaan ini kedua larutan tidak dapat saling bercampur?


X. Kesimpulan

1.      Emulsi dapat diartikan sebagai dispersi atau suspensi menstabil suatu cairan lain yang keduanya tidak saling melarutkan.

2.      Supaya terbentuk emulsi yang stabil maka diperlukan suatu zat pengemulsi yang disebut emulsifier atau emulgator yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan antara kedua fase cairan.

3.      Larutan yang tidak saling menyatu disebabkan oleh perbedaan polaritas dari masing-masing larutan tersebut.

Komentar

  1. saya erma johar (031) akan menjawab no 2. fungsi pengocokan adalah agar dapat bersatu dan homogen sehingga nantinya akan bisa dilakukan pengujian

    BalasHapus
  2. Wisliana (A1C118060)

    3. pada percobaan ini kedua larutan tidak dapat saling bercampur dikarenakan terdapat perbedaan kepolaran. Minyak bersifat non polar sedangkan putih telur bersifat polar.

    BalasHapus
  3. Denora Situmorang (056)
    menurut saya maka pengujian lemak pada sampel yang digunakan tidak akan berjalan dengan baik dan hasil yang didapatkan akan sukit dianalisis

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN UJI KARBOHIDRAT

JURNAL 4 PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ESTER METIL SALISILAT

LAPORAN KENCUR