LAPORAN UJI KARBOHIDRAT

 LAPORAN PRAKTIKUM


KIMIA ORGANIK II




DISUSUN OLEH :

SANDI (A1C118041)

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Drs. Syamsurizal., M.Si




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020


VII.DATA PENGAMATAN.

>Uji molish.



>uji iodium

>Uji Benedict

VIII PEMBAHASAN.
ada praktikum kali ini dilakukan uji karbohidrat. Macam-macam karbohidrat dalam kehidupan sehari-hari kita terdapat 3 macam,yaitu monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida terdiri dari glukoa,fraktosa, dan galaktosa. Oligosakarida terdiri dari sukrosa, laktosa, dan maltose.Sedangkan polisakarida terdiri dari banyak karbohidrat salah satunya amilum/pati. Pada percobaan ini dilakukan pengamatan terhadap vidio uji karbohidrat antara lain uji Molish, uji iodium, dan uji Benedict.

8.1 Uji Molish

Prinsip dari uji molisch ini adalah reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat dan alfa naftol yang akan membentuk senyawa kompleks berwarna ungu. Dimana asam sulfat berfungsi sebagai pembentukan senyawa furfural dan sebagai agen kondensasi. Uji positif dari uji ini adalah terbentuknya cincin berwarna ungu. Uji molisch ini sendiri adalah untuk menguji kandungan karbohidrat pada suatu sampel, jadi semua sampel yang mengandung karbohidrat hasil ujinya positif (Soendoro, 2005).
Mekanisme dari reaksi ini adalah karbohidrat dihidrolisis menjadi monosakarida, selanjutnya monosakarida jenis pentosa akan mengalami dehidrasi dengan asam tersebut menjadi furfural, sementara golongan heksosa menjadi hidroksi-multifurfural menggunakan asam organik pekat. Pereaksi Molisch yang terdiri dari α-naftol dalam alkohol akan bereaksi dengan furfural tersebut membentuk senyawa kompleks berwarna ungu. Dimana monosakarida akan bereaksi lebih cepat daripada disakarida dan polisakarida karena pada monosakarida langsung bisa mengalami dehidrasi dengan asam sulfat membentuk furfural, sementara pada disakarida harus diubah dahulu menjadi monosakarida baru bisa dihidrolisis oleh asam sulfat membentuk furfural (Soendoro, 2005).
Uji Molish pada percobaan ini dilakukan pada sampel 1.terasi, 2. Otot banden, 3. Ikan bandeng, 4. Ikan rebus. Masing-masing sampel digerus dengan menggunakan mortal lalu ditambahkan air aquades. Kemudian dimasukan masng masing sampel kedalam tabung reaksi sebnayak 15 tetes , setelah itu masing-masing sampel dimasukan pereaksi molish sebanyak 3 tetes aduk hingga rata. Kemudian tambahkan masing-masing sampel H2SO4 sebanyak 1 ml. Hasilnya Tabung reaksi 1 tebentuk cicin ungu, Tabung reaksi 2 terbentuk dua lapisan, lapisan atas berwarna ung dan lapisan bawah berwarna kuning , dan terdapat bentuk cicin yang menaddakan karbohidrat, Tabung reaksi 3 terbentuk 3 lapisan (lapisan atas berwarna coklat keruh lapisan tengah ungu,lapisan bawah berwarna bening), Tabung reaksi 4 terbentuk 3 lapisan lapisan bawah berwarna bening ,lapisan tengah berwarna  dan lapisan atas berwarna coklat gelap. Warna ungu yang terbentuk pada ketiga sampel tersebut disebabkan oleh reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat (H2SO4). H2SO4 pekat berfungsi untuk menghidrolisis ikatan pada sakarida untuk menghasilkan furfural. Furfural ini kemudian bereaksi dengan reagent Molisch, α-naphthol membentuk cincin yang berwarna ungu. Dapat disimpulkan bahawa terasi, otot bandeng, ikan bandeng dan ikan rebus mengandung karbohidrat.
8.2 Uji Iodium

Pada prinsipnya, uji iodium ini digunakan untuk memisahkan amilum dan pati yang terkandung dalam larutan tersebut. Reaksinya ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi biru. Warna biru yang dihasilkan merupakan hasil dari ikatan kompleks anatara amilum dengan iodin. Adapun reaksi yang berlangsung sebagai berikut
Adapun langkahnya yaitu Disiapkan 5 tabung reaksi dan dimasukkan masing-masing sampel amilum, glukosa, laktosa, sukrosa, fruktosa) sebanyak 5 ml. Kemudian ditambahkan larutan iodin sebanyak 3 tetes ke dalam  masing-masing sampel, lalu diaduk. Hasilnya yaitu Tabung reaksi 1 (amilum berwarna ungu pekat), Tabung reaksi 2 (glukosa berwarna kuning bening ), Tabung reaksi 3 (laktosa berwarna kuning keemasan ), Tabung reaksi 4 (sukrosa berwarna kuning keemasan ), Tabung reaksi 5 (Fruktosa berwarna kuning keemasan ). Maka dapat disimpulkan uji positif pada amilum ditandai dengan perubahan warna menjadi ungu pada amilum.

8.3 Uji Benedict

Uji Benedict bertujuan untuk mengetahui adanya gula pereduksi dalam larutan sampel. Prinsip dari uji ini adalah gugus aldehid atau keton bebas pada gula reduksi yang terkandung dalam sampel mereduksi ion Cu2+ dari CuSO4.5H2O dalam suasana alkalis menjadi Cu+ yang mengendap menjadi Cu2O. Suasana alkalis diperoleh dari Na2CO3 dan Na sitrat yang terdapat pada reagen Benedict. Pada uji ini menghasilkan endapan merah bata yang menandakan adanya gula pereduksi pada sampel. Endapan yang terbentuk dapat berwarna hijau, kuning atau merah bata tergantung pada konsentrasi gula reduksinya. semakin berwarna merah bata maka gula reduksinya semakin banyak.
Adapun langkahnya disiapkan 2 tabung reaksi yang masing-masing dimasukkan dengan benedict  ± 3 ml. Tabung 1 ditambahkan pereaksi glukosa ± sebanyak 1 ml. Tabung 2 ditambahkan pereaksi Gom Arap ± sebanyak 1 ml. Kemudian dimasukkan tabung reaksi 1 dan tabung reaksi 2 ke penangas air ± selama 5 menit. Hasilnya Tabung reaksi 1 : larutan berwarna merah bata, Tabung reaksi 2 : tidak terjadi perubahan warna (larutan tetap berwarna biru muda). Maka dapat disimpulkan bahwa yang mempunyai gula pereduksi yaitu glukosa ditandai dengan perubahan warna larutan menjadi merah bata.

IX. Pertanyaan Pasca Praktikum

1.      Mengapa terbentuk cincin bewarna biru?
2.     Apa fungsi H2SO4 pada uji molish? 
3. mengapa larutan iod dpat diganti dengan iodium ?

X. Kesimpulan
Dari percobaan tersebut maka dapat disimpulkan :
1.      Pada uji molish hasil positif ditunjukkan dengan terbentuknya cincin berwarna ungu. Prinsip dari uji molisch ini adalah reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat dan alfa naftol yang akan membentuk senyawa kompleks berwarna ungu.
2.      Pada uji iodium digunakan untuk memisahkan amilum dan pati yang terkandung dalam larutan tersebut. Reaksinya ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi biru. 
3.      Uji Benedict bertujuan untuk mengetahui adanya gula pereduksi dalam larutan sampel. Pada uji ini menghasilkan endapan merah bata yang menandakan adanya gula pereduksi pada sampel.

Komentar

  1. Baiklah saya Kelantan (023) akan menjawab permasalahan no.2

    H2SO4 pekat dalam uji molish berfungsi sebagai katalis yang mana untuk mempercepat laju reaksi sehingga akan terbentuk cincin ungu. Pada uji molish tersebut, karbohidrat akan terhidrolisis menjadi monosakarida dan monosakarida terdehidrasi oleh H2SO4 menjadi furfural atau hidroksi metil furfural.

    BalasHapus
  2. Baiklah saya Nurhalimah (024) akan mencoba menjawab permasalahan no 1 yaitu mengapa terbentuk cincin berwarna biru. Jadi tentuknya cincin berwarna biru itu isebabkan oleh molekul amilosa dan Amilopektin yang membentuk suatu molekul dengan molekul dari larutan Iodine. Terima kasih

    BalasHapus
  3. hay sandi, saya nabilah zahrah (026) akan mencoba menjawab permasalahan no. 3 yang mana Pada prinsipnya, uji iodium ini digunakan untuk memisahkan amilum dan pati yang terkandung dalam larutan tersebut. sedangkan pada uji iod adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui bahan-bahan yg dilakukan pengujian apakah mengandung iodium dan pati yang dapat membentuk ikatan kompleks bewarna biru. terima kasih.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN KENCUR

JURNAL UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN.