JURNAL UJI KARBOHIDRAT

 JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II

PERCOBAAN 

"UJI KARBOHIDRAT"

  


 

DISUSUN OLEH :

SANDI (A1C118041)


DOSEN PENGAMPU :

Dr.Drs.SYAMSURIZAL.,M.Si



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020

I. JUDUL PRAKTIKUM : uji karbohidrat 
II. HARI/TANGGAL : Jumat , 11 Desember 2020 
III. TUJUAN PRAKTIKUM 
       Adapun tujuan praktikum ini yaitu 
       a. Untuk mengenal beberapa karbohidrat yang lazim dan sifat fisisnya
       b. Untuk mempelajari perbedaan penting sifat fisis dan kimia dari monosakarida, disakarida dan polisakarida.
      c. Untuk menghubungkan reaksi karbohidrat dengan kimiawi dasar dari gugus fungsinya.
      d. Untuk mempelajari beberapa reaksi karbohidrat yang penting dalam metabolisme.
IV. LANDASAN TEORI
      Karbohidrat didefinisikan secara umum sebagai senyawa dengan rumus molekul  CN(H2O)n. karbohidrat adalah turunan aldehid atau keton dari alkohol polihidroksi atau senyawa turunan sebagai hasil hidrolisis senyawa kompleks.karbohidrat yang dihasilkan oleh tumbuhan merupakan cadangan makanan yang disimpan dalam akar, batang daun biji sebagai Patih (amilum).karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino,gliserol lemak dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Karbohidrat terdiri dari tiga kelompok yaitu monosakarida ,oligosakarida dan polisakarida. Monosakarida merupakan karbohidrat yang paling sederhana. Oligosakarida merupakan senyawa yang dihidrolisis menghasilkan 2 sampai 6 gula monosakarida. Sedangkan polisakarida itu merupakan monomer-monomer yang berasal dari monosakarida.contoh umum dari tiga kelompok karbohidrat tersebut adalah glukosa dalam madu, sukrosa dalam tebu, dan amilosa dalam beras (Tim praktikum kimia organik II,2020)

         Karbohidrat atau sakarida adalah polisakarida aldehid atau polihidroksil keton, atau senyawa hasil hidrolisis keduanya. Penyusun utama karbohidrat adalah C,H dan O. Perbandingan jumlah atom H dan O adalah 1:2 seperti molekul air.karbohidrat digolongkan berdasarkan monomer penyusunnya seperti monosakarida, oligosakarida dan polisakarida.berdasarkan reaksi kimianya karbohidrat dibagi menjadi dua yaitu sifat pereduksi dan pembentukan furfural. Beberapa uji karbohidrat seperti uji seliwanoffyang merupakan sebuah uji kimia untuk membedakan gula aldosa dan gula ketosa.uji ini didasarkan pada fakta bahwa ketika dipanaskan ketosa akan lebih cepat terhidrasi daripada aldosa.Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung keton akan menghasilkan warna merah pada larutannya. Uji Benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula atau karbohidrat pereduksi.gula pereduksi adalah gula yang mengalami reaksi hidrolisis dan bisa diurai menjadi sedikitnya dua buah monosakarida.gula pereduksi bereaksi dengan pereaksi maka akan menghasilkan endapan warna merah bata (CU2O). Gula pereduksi didasarkan pada prinsip reduksi CU2+ menjadi Cu+ yang mengendap sebagai Cu2O berwarna merah bata (Hardito dkk,2014)
        
          Beberapa pengujian terhadap karbohidrat seperti uji kualitatif, uji molisch, uji seliwanoff, uji Benedict dan uji iodin.uji molisch adalah uji umum untuk karbohidrat uji ini efektif untuk senyawa-senyawa yang dapat di dehidrasi oleh eh asam pekat menjadi senyawa furfural yang ter subtitusi seperti hidroksimetilfurfural. pereaksi molisch terdiri dari Alfa naftol dalam alkohol yang akan bereaksi dengan furfural yang membentuk senyawa kompleks berwarna ungu yang disebabkan oleh daya dehidrasi asam sulfat pekat terhadap karbohidrat. tujuan ditambahkannya asam sulfat pekat adalah untuk menghidrolisis ikatan pada sakarida agar menghasilkan furfural.apabila suatu larutan uji menunjukkan adanya cincin berwarna ungu maka larutan tersebut positif mengandung karbohidrat.larutan yang bereaksi positif akan menghasilkan warna ungu ketika direaksikan dengan alfa naftol dan asam sulfat pekat.uji iodin bertujuan untuk mendeteksi kandungan amilosa atau amilum yang ditandai dengan warna biru atau ungu pekat.contohnya seperti Pati bentuk rantai heliks pada Pati menyebabkan Pati dapat membentuk kompleks dengan molekul iodin yang dapat masuk ke dalam spiralnya sehingga menyebabkan warna biru tua pada kompleks tersebut sehingga Pati menunjukkan reaksi positif terhadap larutan iodin (Fessenden,1986).

        penelitian uji molisch dilakukan menggunakan Pati dari sagu sebanyak 0,5 gram tepung pati sagu dari beberapa jenis sagu di Maluku ditambahkan 50 mili aquades dipanaskan dan distirer di atas hotplate pada suhu 160 derajat Celsius sampai semua tepung larut.hasilnya merupakan larutan padi 1% dilakukan uji iodium untuk membedakan polisakarida dari disakarida dan monosakarida.Perubahan warna pada setiap sampel menunjukkan secara kualitatif kadar Pati yang terkandung pada tiap larutan Pati.uji kualitatif yang kedua yaitu uji molisch yang merupakan uji umum untuk mengidentifikasi adanya karbohidrat secara kualitatif sebanyak 500 ml larutan 1% dan aquades ditambahkan dengan 3 tetes larutan Alfa naftol kemudian dikocok 

V. ALAT DAN BAHAN 
    5. 1 alat 
- tabung reaksi
- pipet tetes 
- pipet volume 
- bulb(fillet) 
- kompor listrik 
- spirtus 
- pengaduk kaca 
- mortal 
- stopwatch
- gelas kimia
-termometer

    5.2 Bahan 
  1. Glukosa
  2. Sukrosa
  3. Selulosa atau Pati
  4. Asam sulfat pekat
  5. Asam klorida
  6. Natrium hidroksida (NaOH)
  7. Pereaksi molisch
  8. Pereaksi Benedict
  9. Larutan iod
  10. Pereaksi tollens
  11. Pereaksi fehling
  12. Pereaksi basa kuat
  13. Pereaksi iod dan aquades

 VI.            Prosedur Kerja

  • Uji Molisch
  1. Diisi masing-masing tabung reaksi dengan 5 ml larutan gula (glukosa, sukrosa, zat Pati/selulosa dalam air)
  2. Ditambahkan 1 tetes pereaksi molisch dan dikocok perlahan
  3. Dimiringkan tabung lalu ditambahkan ke dalam 5 mili asam sulfat pekat dengan hati-hati melalui dinding tabung
  4. Diperhatikan warna lingkaran yang terbentuk pada batas pertemuan dari dua lapisan cairan dalam tabung
  5. Dikocok dan diencerkan dengan 5 ml air akan terbentuk warna ungu tua
  • Reaksi glukosa
Pereaksi fehling
  1. Dimasukkan 2 ml larutan fehling a dan 2 ml larutan fehling B di dalam tabung reaksi
  2. Ditambahkan beberapa tetes larutan glukosa lalu dikocok perlahan lahan
  3. Dimasukkan tabung tersebut ke dalam penangas air lalu diamati dan dicatat perubahan yang terjadi dan ditulis reaksinya 
        Pereaksi Benedict
  1. Dimasukkan 2 mili pereaksi Benedict ke dalam tabung reaksi
  2. Ditambahkan beberapa tetes glukosa dan diaduk perlahan
  3. Dimasukkan tabung ke dalam penangas air lalu diamati dicatat perubahan yang terjadi dan ditulis reaksinya

        Pereaksi tollens

  1. Masukan 2 mili pereaksi tollens dan beberapa tetes larutan glukosa ke dalam tabung reaksi
  2. Dikocok perlahan dan dipanaskan lalu ditulis reaksinya

        Uji Iod

  1. Dimasukkan masing-masing sampai glukosa, sukrosa, selulosa sebanyak 5 ml
  2. Ditambahkan larutan iod sebanyak 5 tetes dan diamati perubahan warna pada larutan

        Dengan basa kuat

  1. Dimasukkan 2 ml larutan glukosa 10% dan 0,5 ml NaOH 25% diaduk perlahan
  2. Dipanaskan dalam air mendidih selama 5 menit dan diperhatikan rupa dan bahu dari zat yang terbentuk dan ditulis reaksinya

        Reaksi Sukrosa

  1. Dilarutkan 1,5 gram sukrosa dalam 200 ml air ke dalam tabung reaksi
  2. Dilakukan seperti percobaan B nomor 1 2 3 dan 4 dengan menggunakan sukrosa sebagai pengganti glukosa

        Reaksi Laktosa

  1. Dilarutkan 1,5 gram laktosa dalam 200 ml air.
  2. Dilakukan seperti percobaan b 1 2 3 dan 4 dengan menggunakan laktosa sebagai pengganti glukosa
  • Reaksi Pati
  1. Digerus menggunakan lumping sebanyak 0,5 gram Pati dengan sedikit air hingga terbentuk pasta dan dipindahkan ke gelas piala
  2. Ditambahkan air dan dilakukan dekantasi sebanyak 3 kali dengan air sampai cairan di atas endapan menjadi bening dan dikocok perlahan
  3. Dilakukan percobaan terhadap peti tersebut dengan menggunakan pereaksi fehling, basa kuat dan iod
  4. Digunakan 2 ml larutan suspensi zat Pati tadi untuk setiap percobaan
  5. Diamati dan dicatat setiap perubahan yang terjadi pada reaksi yang digunakan
  • Reaksi Pati yang dihidrolisis
  1. Dimasukkan 10 mili larutan Pati sisa percobaan 6.3 pada tabung reaksi dan ditambahkan 1 ml HCl pekat
  2. Dipanaskan perlahan dengan api kecil lalu diteteskan sedikit cairan pada larutan iodium
  3. Dipanaskan sampai larutan mendidih sambil setiap menit dilakukan uji warna
  4. Dilakukan uji ini 5 sampai 6 kali sampai tidak terjadi perubahan warna larutan dan diamati
  5. Dinetralkan oleh larutan dan dilakukan uji menggunakan pereaksi fehling
Permasalahan.
1.sebutkan salah satu faktor yang menandakan bahwa bahan tersebut mengandung karbohidrt.
2.mengapa dilakukan uji molish
3.apa fungsi HCl pekat dalam percobaan ini.

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Baiklah saya Kelantan (023) akan menjawab permasalahan no.3

    HCl pekat dalam uji karbohidrat berfungsi sebagai katalis yang mana untuk mempercepat laju reaksi. Pada uji molish untuk menghidrolisa karbohidrat menjadi monosakarida dan monosakarida terdehidrasi oleh HCl menjadi furfural atau hidroksi metil furfural.

    BalasHapus
  3. Baiklah saya Nurhalimah (024) akan mencoba menjawab permasalahan no 3 yaitu apa fungsi HCl pekat pada percobaan ini, jadi fungsi HCl pekat disini adalah sebagai katalisator dimana ia berfungsi mempercepat jalannya reaction. Terima kasih.

    BalasHapus
  4. hay sandi, saya nabilah zahrah (026) akan mencoba menjawab permasalahan sandi No 1. yag mana salah satu foktor yg menandakan adanya karbohidrat adalah pada uji molish menandakan reaksi poitif yaitu terlihatnya cincin yaitu ungu pada larutan yang telah ditetesi pereaksi molish. terima kasih.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN UJI KARBOHIDRAT

JURNAL 4 PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ESTER METIL SALISILAT

LAPORAN KENCUR