Jurnal Isolasi Senyawa p-Metoksi Sinamat dari Kencur (Kaemferiam galnga L)
JURNAL PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK II
DISUSUN OLEH :
SANDI (A1C118041)
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. Syamsurizal., M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
I. Judul : Isolasi Senyawa p-Metoksi Sinamat dari Kencur (Kaemferiam galnga L)
II. Tujuan : Adapun tujuan dari percobaan kali ini adalah :
1. Dapat menguasai teknik-teknik isolasi bahan alam khususnya senyawa fenilpropanoid.
2. Dapat mengenal sifat-sifat kimia fenil propanol melalui reaksi-reaksi pengenalan yang spesifik.
III. Landasan Teori
Kencur adalah tanaman tropis yang banyak tumbuh dikebun, pekarangan rumah dan digunakan untuk bumbu dapur dan termasuk salah satu tanaman obat tradisional Indonesia. Senyawa kimia terkandung didalamnya adalah : etil p-metoksi sinamat,etil sinamat komponen yang utama, p-metoksistiren dll. Kadar etil p-metoksinamat dalam kencur cukup tinggi bisa mencapai 10% karena itu dengan mudah bisa di isolasi dari umbinya menggunakan pelarut petroleum atau etanol. Biasanya ekstraksi digunakan untuk memisahkan senyawa-senyawa organic dari campurannya. Ragam ekstraksi ini bergantung pada tekstur dan kandungan air bahan tumbuhan yang diekstraksi dan pada jenis senyawa yang diisolasi (Tim Kimia Organik II, 2015).
Kencur (Kaempferia Galanga, Linn)
merupakan tanaman tropis yang banyak
tumbuh di berbagai daerah di Indonesia
sebagai tanaman yang dipelihara. Tanaman
ini banyak digunakan sebagai ramuan obat
tradisional dan sebagai bumbu dalam
masakan sehingga para petani banyak yang
membudidayakan tanaman kencur sebagai
hasil pertanian yang diperdagangkan dalam
jumlah yang besar. Bagian dari tanaman
kencur yang diperdagangkan adalah buah akar
yang tinggal di dalam tanah atau biasa disebut
rimpang kencur atau rizoma.
Rimpang kencur terdapat didalam
tanah bergerombol dan bercabang-cabang
dengan induk rimpang di tengah. Kulit ari
berwarna coklat dan bagian dalam putih
kekuningan dengan kandungan air yang lebih
banyak dan rimpang yang lebih tua ditumbuhi
akar pada ruas-ruas rimpang berwarna putih
kekuningan (puspaningrat dkk,2019)
Etil p-metoksisinamat (EPMS) merupakan komponen utama yang
dikandung oleh rimpang kencur (Kaempferia galanga). Secara tradisional,
masyarakat Indonesia telah memanfaatkan kencur sebagai bumbu masakan,
penghilang rasa lelah dan obat batuk. Di Malaysia tumbuhan ini digunakan untuk
membuat obat kumur, serta daun dan rimpangnya dikunyah untuk mengobati batuk
atau ditumbuk untuk digunakan sebagai obat luar pada kulit (Kusuma, 2011)
Kencur (Kaempferia galanga Linn.) sudah sejak lama dikenal dan ditanam
di Indonesia. Tanaman ini diperkirakan berasal dari daerah Asia Tropika. Sebagian
kalangan menduga bahwa asal usul kencur adalah dari kawasan Indo-Malaysia.
Daerah penyebaran kencur meluas ke kawasan Asia Tenggara dan Cina. Dalam
perkembangan selanjutnya, diketahui bahwa keluarga Zingiberaceae ini merupakan
salah satu jenis temu-temuan yang dipakai dalam obat tradisional (Rukmana, 1994).
Etil p-metoksisinamat (EPMS) atau C12H14O3 merupakan salah satu
senyawa yang dihasilkan dari isolasi rimpang kencur (Kaempferia galanga L). Etil
p-metoksisinamat termasuk senyawa turunan asam sinamat yang dengan demikian
jalur biosintesis senyawa EPMS adalah melalui jalur biosintesis asam sikhimat. Etil
p-metoksisinamat termasuk ke dalam senyawa ester yang mengandung cincin
benzen dan gugus metoksi yang bersifat nonpolar dan juga gugus karbonil yangmengikat etil yang bersifat sedikit polar sehingga dalam ekstraksinya dapat
menggunakan pelarut-pelarut yang mempunyai variasi kepolaran yaitu etanol, etil
asetat, metanol, air dan n-heksan (Barus, 2009).
V. Alat dan Bahan
5.1 Alat
· Erlenmeyer 250ml
· Kertas saring
· KLT
· Penangas air
· Corong Buchner
· Labu bulat
· Corong biasa
· Evavorator
· Alat ukur TI
5.2 Bahan
· Kencur yang telah ditumbuk
· Kloroform
· Etanol
· NaOH
· Methanol
· Asam sulfat klorida
VI. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
A. Isolasi Etil p-Metoksi Sinamat
1.) Dimasukkan serbuk kencur kedalam Erlenmeyer 250ml.
2.) Direndam dengan 100ml klorofrom.
3.) Dihangatkan pada penangas air sambil digoyang-goyang
4.) Dibiarkan selama setengah jam pada temperature kamar kemudian saring..
5.) Dipisahkan residu kencur dan ulangi perkolasi sekali lagi menggunakan pelarut dengan
jumlah yang sama.
6.) Diperoleh filtrate kemudian digabung dan dipekatkan dibawah tekanan rendah (evavorator)
1.) Dimasukkan serbuk kencur kedalam Erlenmeyer 250ml.
2.) Direndam dengan 100ml klorofrom.
3.) Dihangatkan pada penangas air sambil digoyang-goyang
4.) Dibiarkan selama setengah jam pada temperature kamar kemudian saring..
5.) Dipisahkan residu kencur dan ulangi perkolasi sekali lagi menggunakan pelarut dengan
jumlah yang sama.
6.) Diperoleh filtrate kemudian digabung dan dipekatkan dibawah tekanan rendah (evavorator)
sampai volume larutan kira-kira setengahnya.
7.) Didinginkan larutan pekat dalam air es, padatan yang terbentuk disaring dengan corong
Buchner, filtrate dipekatkan sekali lagi dan padatan yang kedua setelah disaring digabung kemudian ditimbang.
8.) Dihitung rendemennya! Reksistalisasi dilakukan dalam klorofrom.kemudian diukur titik
lelehnya dan bandingkan dengan literature (45-50ºC).
7.) Didinginkan larutan pekat dalam air es, padatan yang terbentuk disaring dengan corong
Buchner, filtrate dipekatkan sekali lagi dan padatan yang kedua setelah disaring digabung kemudian ditimbang.
8.) Dihitung rendemennya! Reksistalisasi dilakukan dalam klorofrom.kemudian diukur titik
lelehnya dan bandingkan dengan literature (45-50ºC).
B. Pemeriksaan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
1.) Dilarutkan sampelkristal hasil isolasi dalam petroleum eter menggunakan kapiler ditotolkan
pada plat KLT ukuran 2x5 cm.
2.) Digunakan etil p-metoksi sinamatdan asam p-metoksi sinamat standar sebagai pembanding
pada jarak 0,5 cm dari bawah.
3.) Dimasukkan dalam chamber yang telah dijenuhkan dengan eluen kloroform , pengamatan
bercak dilakukan dengan melihatnya dibawah lampu UV atau dimasukkan kedalam chamber
iodium.
4.) Dihitung rf-nya dan dibandingkan dengan standar
1.) Dilarutkan sampelkristal hasil isolasi dalam petroleum eter menggunakan kapiler ditotolkan
pada plat KLT ukuran 2x5 cm.
2.) Digunakan etil p-metoksi sinamatdan asam p-metoksi sinamat standar sebagai pembanding
pada jarak 0,5 cm dari bawah.
3.) Dimasukkan dalam chamber yang telah dijenuhkan dengan eluen kloroform , pengamatan
bercak dilakukan dengan melihatnya dibawah lampu UV atau dimasukkan kedalam chamber
iodium.
4.) Dihitung rf-nya dan dibandingkan dengan standar
C. Pemeriksaan Spektroskopi Ultra Violet
1.) Dilarutkan Kristal hasil isolasi dalam methanol.
2.) Dibuat spectrum ultra violetnya pada daerah panjang gelombang 200-300 nm.
D. Pemeriksaan Spektroskopi Infra Merah
1.) Dibuat pellet Kristal hasil isolasi dengan KBr kering
2.) Dibuat spectrum infra merahnya
1.) Dibuat pellet Kristal hasil isolasi dengan KBr kering
2.) Dibuat spectrum infra merahnya
Permasalahan
1.Apa fungsi rekristalisasi pada percobaan ini.
2.mengapa memilih kencur pada percobaan ini
3.apa kandungan dari ekstrak kencur ini dan jelaskan.
Baiklah Khusnul Khotimah (039) akan menjawab permasalahan no.2
BalasHapusHal ini dikarenakan kencur sendiri memiliki kandungan p-metoksi sinamat sebagai tujuan percobaan ini. Sehingga bahan yang digunakan yakni kencur. Terimakasih :)
Baiklah saya Firda Oetary (021) akan mencob menjawab permasalahan no 1 , adapun tujuan rekristalisasi pada percobaan ini ialah untuk mendapatkan kristal yang untuk diuji titik lelehnya.
BalasHapusTerimakasih
3. Kandungan dari ekstrak kencur ini adalah mengandung senyawa p metoksi sinamat kencur yang bisa digunakan untuk percobaan kali ini.
BalasHapus