Jurnal Isolasi Flavonoid
JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
PERCOBAAN
"ISOLASI SENYAWA BAHAN ALAM (Flavonoid) "
DISUSUN OLEH :
SANDI (A1C118041)
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs.SYAMSURIZAL.,M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
PERCOBAAN 9
I. JUDUL : "ISOLASI SENYAWA BAHAN ALAM FLAVONOID"
II. HARI, TANGGAL : Rabu, 25 November 2020
III. TUJUAN :
Adapun tujuan dalam praktikum ini yaitu :
1. Untuk mengetahui teknik-teknik isolasi bahan alam Flavonoid
2. untuk mengenal sifat-sifat kimia Flavonoid melalui reaksi-reaksi pengenalan
IV. LANDASAN TEORI
Senyawa flavonoid adalah senyawa polifenol yang mempunyai 15 atom karbon yang tersusun dengan konfigurasi C6-C 3-C6, yaitu 2 cincin aromatik yang dihubungkan oleh 3 atom karbon yang dapat atau tidak dapat membentuk cincin ketiga. Flavonoid terdapat dalam semua tumbuhan hijau sehingga dapat ditemukan pada setiap ekstrak tumbuhan. Golongan flavonoid dapat digambarkan sebagai deretan senyawa C6-C3-C6, artinya kerangka karbon terdiri atas dua gugus C6 cincin benzena tersubstitusi disambungkan oleh rantai alifatik 3 karbon. Tumbuhan yang mengandung flavonoid banyak dipakai dalam pengobatan tradisional. hal tersebut disebabkan flavonoid mempunyai berbagai macam aktivitas terhadap macam-macam organisme. penelitian farmakologi terhadap senyawa flavonoid menunjukkan bahwa beberapa senyawa golongan flavonoid memperlihatkan aktivitas seperti antifungi diuretik, antihistamin, antihipertensi, insektisida, bakterisida, anti-virus dan menghambat kerja enzim ( tim kimia organik,2020).
Senyawa flavonoid adalah senyawa yang mengandung C5 terdiri atas dua inti fenolat yang dihubungkan dengan 3 satuan karbon. Cincin a memiliki karakteristik bentuk hidroksilasi floroglusin atau resorsinol dan cincin B biasanya 4 kurang, 34 Min atau 3,54 terhidroksilasi (sastrohamidjojo, 2001).
Kromatografi adalah suatu senyawa yang diberikan untuk teknik memisah tertentu titik pada dasarnya semua cara kromatografi menggunakan dua fase yaitu fase tetap dan fase gerak, pemisahan tergantung pada gerakan relatif dari 2 fasa tersebut. Cara-cara kromatografi dapat digolongkan sesuai dengan sifat-sifat dari pasar tetap yang dapat berupa zat padat atau zat cair. Jika fasa tetap berupa zat padat atau zat cair maka cara tersebut dikenal sebagai kromatografi serapan, jika zat cair dikenal sebagai kromatografi partisi (Hostettman dkk,1995).
Apabila suatu senyawa terdapat banyak glikosida Nya maka senyawa tersebut cenderung bersifat lebih polar. sehingga dapat pada proses ekstraksi senyawa metabolit sekunder akan lebih terekstrak dengan pelarut polar senyawa yang bekerja kurang spesifik karena terikat dengan gugus gula dan pada proses pembuahan maupun pemisahan senyawa dengan klt akan cenderung tertahan pada fase diam nya (Saifuddin, 2006).
Senyawa flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbesar yang ditemukan di alam senyawa-senyawa ini merupakan zat warna merah ungu dan biru dan sebagian zat warna kuning yang ditemukan dalam tubuh tumbuh-tumbuhan. golongan flavonoid memiliki kerangka karbon yang terdiri atas 2 cincin benzena tersubstitusi yang disambungkan oleh rantai alifatik 3 karbon. pengelompokan flavonoid berdasarkan pada cincin heterosiklik oksigen tambahan dan gugus hidroksil yang tersebar golongan terbesar flavonoid memiliki cincin piran yang menghubungkan rantai 3 karbon dengan salah satu cincin benzena. senyawa flavonoid diturunkan dari unit fenil propana yang bersumber dari asam sikimat dan unit C6 yang diturunkan dari jalur poliketida. Fragmen poliketida ini disusun dari 3 molekul malonil koa yang bergabung dengan unit C6 C3 untuk membentuk unit awal. oleh karena itu flavonoid yang berasal dari biosintesis gabungan terdiri atas unit-unit yang diturunkan dan asam sikimat dan jalur poliketida (Wahyulianingsih, 2017).
VI. ALAT DAN BAHAN
ALAT :
- Erlenmeyer 250ml
- Gelas Kimia 200ml
- Lumpang
- Tabung Reaksi 20buah
- Plat tetes
- Pipet tetes
- Corong gelas
BAHAN :
- Pereaksi Dragondorf
- Kloroform
- NaOH padatan
- Pereaksi Wagner
- Metanol
- Brusin
- Shinoda
- Heksan
- KI
VII. PROSEDUR KERJA
- Kedalam tabung rekasi dimasukkan simplisia tumbuhan yang telah diekstraksi dengan 10ml etanol panas selama 5 menit.
- Disaring dengan corong buchner dan filtratnya ditambahkan beberapa HCl pekat dan ditambahkan lebih kurang 0,2 gr bubuk magnesium. Bola timbul warna merah tua menandakan contoh mengandung flavonoid.
- cara pengujian lainya dengan ditambahkan ekstrak etanol diatas dengan 2 tetes NaOH 10%. adanya flavonoid ditandai dengan perubahan warna kuning -orange. sebagai pembanding untuk ukuran Flavonoid dalam contoh tumbuhan digunakan sebutir kecil katekin yang dianggap (++) atau lagundi (+++) untuk jumlah kandungan flavonoid dalam simplisia.
Permasalahan.
1.Apa fungsi dari ditambahkannya HCl?
2.fungsi dari pereaksi dragondrof pada percobaan ini adalah?
3.fungsi metanol pada percobaan ini adalah ?
Baiklah saya Kelantan (023) akan menjawab permasalahan no.3
BalasHapusPada percobaan ini, metanol berfungsi sebagai pelarut untuk melarutkan simplisia tumbuhan sehingga dapat dilakukan proses ekstraksi.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusWISLIANA (A1C118060)
BalasHapus1. Penambahan HCl pekat dalam uji flavonoid digunakan untuk
menghidrolisis flavonoid menjadi aglikonnya, yaitu dengan menghidrolisis flavonoid menjadi aglikonnya, yaitu dengan menghidrolisis O-glikosil. Glikosil
akan tergantingan oleh H+
dari asam karena sifatnya yang elektrofilik. Glikosida berupa gula yang biasa dijumpai yaitu glukosa, galaktosa dan ramnosa. Reduksi dengan Mg dan HCl pekat ini menghasilkan senyawa kompleks yang berwarna merah atau jingga pada flavonol, flavanon, flavanonol dan xanton.
2. Untuk menguji ada atau tidaknya senyawa bahan alam seperti flavonoid didalam ekstrak sampel yang diuji
BalasHapus