Jurnal 2 ‘’PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM OKSALAT’’

 Jurnal Praktikum Kimia Organik II 

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II

PERCOBAAN 2

‘’PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM OKSALAT’’



 DISUSUN OLEH :

SANDI (A1C118041)


DOSEN PENGAMPU :

Dr.Drs.SYAMSURIZAL.,M.Si



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020




PERCOBAAN 2

I. JUDUL               :  PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM OKSALAT

II. HARI,TANGGAL  : Rabu, 14 Oktober 2020

III. TUJUAN               :  

   Adapun tujuan dari praktikum Ini ,

1. Untuk memahami cara pembuatan asam oksalat dengan zat organic yang memiliki berat molekul besar sebagai bahan  dasarnya.

2. Untuk memahami reaksi oksidasi dengan menggunakan oksidator kuat.

3. Untuk mengetahui sifat-sifat asam oksalat dan kegunaanya


IV.  LANDASAN TEORI

      Asam oksalat merupakan asam dikarboksilat yang mempunyai berat molekul rendah ,berwujud padat dan warna putih dengan titik leleh 187 derajt selciius serta bentuk Kristal putih.asam oksalat akan mulai menjadi asam format dan karbondiokksida jjika dipanaskan pada suhu diatas 175 derajat celsius.Dilaboratorium,asam oksalat biasanya digunakan  sebagai larutan standar padda titrasi.Dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai asam oksalat dibuat melalui reaksi oksidasi dengan bahan  baku gula pasir dan oksidator asam kuat (Penuntun Praktikum Kimia Organik,2020).


      Asam oksalat  merupakan  aam dikarboksilat yang mempunyai berat molekul rendah dan berwujud padat serta berbentuk Kristal,asam oksalat akan mengurai menjadi asam formiat dan karbondioksida.Jika dipanaskan pada suhu 175 derajat celcius.Dilaboratorium asam oksalat diginakan pada titrasi (Horizon,2011).


      Asam oksalat terdistribusi secara luas dalam bentuk garam potassium dan kalsium yang terapat pada daun,akar dan Rhizoma dari berbagai tanaman.Asam oksalat juga terdapat pada air kencing manusia dan hewan dalam bentuk garam kalsium yang merupakan senyawa terbesar dalam ginjal.Kelarutan asam oksalat dalam etanol pada suhu 15,6°C. dan etil eter pada suhu 25°C adalah 23,7 gram / 100 gram solvent dan 1,5 gram / 100 gram solvent.Makanan yang banyak mengandung asam oksalat adalah coklat,kopi,strawberry,kacang dan bayam (Nurbayti,2010).


      Asam oksalat memiliki sruktur Kristal anhydrous berbentuk piramida rombik,tidak berbau ,higioskopis dan bewarna putih.Secara komersial sevagai produk lebih  umum sering dijumpai dengan bentuk derivatnya terdiri dari p-isma monoklin,tidak berbau serta mengandung 71,42% asam oksalat anhidrat dan 28% asam oksalat dehidrit.Dipasar asam oksalat dikernas dari mulai bubuk sampai butiran-butiran kasar.Asam oksalat sebagaimana asam-aam organic yang lain juga mengalami reaksi penggaraman dengan basa dan teresterifikasi dengan  alcohol (Dewati,2010).


      Asam oksalat merupakan senyawa dikarboksilat yang atom-atom C nya mampu mengikat lebih dari satu gugus hidrokksil.Asam ini mempunyai bentuk Kristal rombis pyramid,tidak bewarna dan trasnparan,tidak berbau dan higroskopis.Asam oksalat mudah terosidasi total dan oleh pengaruh panas yang tinggi  akan terurai menjadi CO2 dan asam formiat.Secara alami asam oksalat bias terjadi dalam tumbuh-tumbuhan serta dapat dibuat dengan ekstrasi alkali dari limbah penggergajian (Mastuti,2005).


V. ALAT DAN BAHAN

5.1 ALAT

-Labu dasar datar 750 ml

-Corong buchner

-Corong gelas

-Kasa,kaki tiga bunsen

-Gelas piala 500 ml

-Penangas

-Gelas ukur

-Thermometer

-pengaduk

5.2  BAHAN

-Gula pasir 200 gram

-Asam nitrat pekat 100 ml

-Etanol


VI. PROSEDUR KERJA

-Dimasukan 20 gram pasir kedalam labu dasar datar berukuran 750 ml

-Ditambahkan dengan 100 ml asam nitrat pekat dan dipanaskan dipenangas air perlahan hingga mendidih

-Diangkat labu datar ( dengan tanda bahwa timbulnya uap asap coklat)

-Dipindahkan ke atas balok kayu untuk melanjutkan reaksi tanpa pemanasan ( Dibiarkan 15 menit)

-Dituangkan hasil reaksi kedalam gelas piala berukuran 50 ml

-Pada labu dicuci dengan 20 ml asam nitrat pekat

-Diuapkan diatas penangas air sampai volume cairan tinggal 20 ml

-Ditambahkan 40 ml air kedalam larutan yang tinggal 20 ml tadi kemudian diuapkan lagi sampai volume tinngal 20 ml.

-Dinginkan larutan ini  dalam air es dan Kristal asam oksalat segera terbentuk

-Pada penyaring saring  Kristal asam oksalat tersebut yang terbentuk ini dengan corong Buchner.Kemudian rekristalisasikan asam oksalat yang diperoleh  dengan melarutkannya dalam air panas

-Didinginkan untuk mendapatkan Kristal yang lebih murni

-Disaring dan dikeringkan serta periksa titik lelehnya

-Dimurnikan lagi dengan rekristalisasi dengan air panas apabila tidak terjadi kemurnian

PERMASALAHAN

1.,Mengapa dalam pembuatan asam oksalat harus dengan zat organic yang memiliki berat molekul besar sebagai bahan  dasarnya,mengapa tidak dalam molekul yang kecil? Apa penyebabnya dan berikan contohnya

2.Didalam prosedur kerja dikatakan bahwa Dimurnikan lagi dengan rekristalisasi dengan air panas apabila tidak terjadi kemurnian.Apa faktor yang menyebabkan tidak terjadinya kemurnian tersebut? 

3.Pada prosedur dikatakan bahwa Dituangkan hasil reaksi kedalam gelas piala berukuran 50 ml,,,nah pada saat menuangkannya ini dilakukan tanpa pemanasan. Mengapa demikian? 

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Baiklah saya Kelantan (023) akan menjawab permasalahan no.2

    Faktor yang menyebabkan tidak terjadi kemurnian pada percobaan ini kemungkinan disebabkan oleh zat-zat pengotor pada larutan tersebut belum hilang sehingga kristal belum terbentuk dan masih berupa larutan kental. Oleh karena itu perlu dilakukan rekristalisasi dan penambahan air panas kembali agar zat-zat pengotor dapat hilang dan larutan menjadi padat sehingga dapat mengkristal.

    BalasHapus
  3. Baiklah saya Khusnul Khotimah (039) akan mencoba menjawab permasalahan no.3
    Nah pada saat reaksi pencampuran 20 gr gula pasir dan 100 ml asam nitrat disitu hanya berlangsung suatu pencampuran reaksi bukan pemanasan. Dikarenakan pencampuran ini hanya untuk melarutkan suatu gula pasir kedalam asam nitrat. Dan untuk proses pemanasan disini digantikan dngn proses penguapan, dimana proses penguapan disini bertujuan untuk mengeluarkan asan NO2.

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum. Saya Wafiqah Alvia (A1C118047)akan menjawab permasalahann no.3
    Pada saat Dituangkan hasil reaksi kedalam gelas piala berukuran 50 ml,,,nah pada saat menuangkannya ini dilakukan tanpa pemanasan, dikarenakan hasil reaksi tersebut ada mengadung bahan yang berbahaya yang artinya mudah meledak dsb. Jadi sebaiknya dituangkan dahulu barulah dilakukan pemanasan. Terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN UJI KARBOHIDRAT

LAPORAN KENCUR

JURNAL UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN.