Jurnal praktikum Kimia Organik 2,Pembuatan asam asetil salisilat

 Jurnal Praktikum Kimia Organik II – Pembuatan 

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II

PERCOBAAN 3

‘’PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM ASETIL SALISILAT’’

  


 

DISUSUN OLEH :

SANDI (A1C118041)


DOSEN PENGAMPU :

Dr.Drs.SYAMSURIZAL.,M.Si



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020



PERCOBAAN 1

I. JUDUL                  :  PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM ASETIL SALISILAT (ASPIRIN)

II. HARI,TANGGAL  : 

III. TUJUAN               :  

     Adapun tujuan dari praktikum Ini ,

  1. Untuk mengetahui cara pembuatan asam asetil salisilat dari bahan baaku salisilat dan asetal anhidrat

  2. Untuk mengetahui daan memahami jenis reaksi pembuatan asam asetil salisilat


 IV. LANDASAN TEORI

     Asam salisilat merupakan senyawa bifungsional yaitu gugus fungsi hidroksil dan gugus fungsi karboksil.Dengan demikian asam salisilat dapat berfungsi sebagai fenol (Hidroksi Benzena ) dan juga berfunngsi sebagai asam benzoate.Baik sebagai asam maupun sebagai fenol,asam salisilat dapat mengalami reaksi Esterifikasi.Bila direaksikan dengan Anhidrida asam akan mengalami reaksi esterifikasi menghasila asam asetil Salisilat (Aspirin).Apabila asam salisilat direaksikan dengan Metanol (Alkohol) juga mengalami reaksi esterifikasi menghasilkan ester metil salisilat (Minyak Gandapura) (Penuntun Praktikum Kimia Organik,2020).

     Asam salisisilat memiliki rumus molekul C6H4COOHOH berbentuk Kristal kecil yang memiliki berat molekul sebesar 138,123 g/Mool dengan titik leleh sebesar 156 °C.Mudah larut dalam keadaan dingin dengan keadaan tetapi dapat melarutkan panas.Asam saliislat dapat menyublim dengan terdekomposisi dengan mudah menjadi karbon dioksidadan fenol dipanaskan pada suhu 200°C (Kristian,2007)

     Aspirin merupakan obat anti inflqmasi non steroid  yang juga mempunyai efek anti platelet untuk mencegah stroke. Aspirin didalam tubuh sangat mudah terurai menjadi asam salisilat sebagai metabolit utama. Dalam dosis rendah aspirin digunakan sebagai zat anti thrombosis untuk mencegah agregasi platelet melalui penghambatan enzim siklooksigenase. Aspirin diadsorbsi secara cepat disaluran pencernaan bagian atas terutama dibagian pertama duo denum. Banyak peneliti melaporkan bioavailibilitas aspirin dalam bentuk asam salisilat. Oleh karena itu, pemantauan asam salisilat sebagai metabolit utama dalam darah bersama-sama, aspirin sangat diperlukan untuk menentukan poufil formakokinetik aspirin (Siswanto, 2016).

    Asam salisilat (SA) merupakan signal penting dalam ketahanan tanaman, digunakan sebagai senyawa pengimbas ketahanan tanaman pisang terhadap penyakit layu Fusarium. Pengimbasan dilakukan pada kelompok tunas kultur jaringan pisang dalam medium kultur jaringan MS cair dengan konsentrasi SA 0 ppm (sebagai kontrol), ⅛ LC50, ¼ LC50, ½ LC50 dan LC50. Tunas yang bertahan hidup ditumbuhkan sebagai bibit dan uji ketahanan dilakukan di rumah kaca dengan inokulasi Fusarium oxysporum f.sp. cubense (Foc) pada bibit pisang umur enam bulan pasca aklimatisasi.Pengamatan dilakukan terhadap gejala layu pada daun (Leaf Symptom Index = LSI) dan diskolorasi pada bonggol (Rhizome Discoloration Index = RDI) (Suryanti, 2009).

     Asam salisilat merupakan senyawa yang berkhasiat sebagai fungisidal dan bakteriostatis lemah. Asam salisilat bekerja keratolitik sehingga digunakan dalam sediaan obat luar terhadap infeksi jamur yang ringan sukar larut dalam air apabila diformulasikan sebagai sediaan topikal maka pemilihan dasar salep merupakan hal yang sangat penting yang akan menentukan efek terapi asam salisilat (Astuti, 2007). 

  V. ALAT DAN BAHAN

 5.1 ALAT

  -Erlenmeyer 100 ml

  -Batang Pengaduk

  -Gelas Kimia 500 ml

  -Pipet tetes

  -Corong Buchner

5.2  BAHAN

  -Asam salisilat

  -Ferriklorida

  -Anhidrida Asam

  -Piridin

  -Asam sulfat pekat

  -Asetil Klorida


  VI.  PROSEDUR KERJA

  -Pada Erlenmeyer yang berukuran 100 ml,dimasukan 10 gr asam salisilat dalam 7 ml piridin

  -Kedalam larutan yang telah dibuat dimasukan 7,5 ml asetil klorida (Sedikit demi sedikit,dan juga dilakukan pengocokan dimana dalam keadaan celupan es agar reaksi eksoterm yang terjadi selalu dalam keadaan temperature 50 °C

  -Untuk menyempurnakan hasil Reaksi,maka hasil reaksi dalam labu berujung tadi supaya di refluks selama5 menit dengan melengkapi labutadi dengan pendingin air (Dipanaskan diatas penagas air )

  -Bila reaksi sudah dianggap sempurna,dituangkan hasil reaksi ini secara perlahan sambil diaduk kedalam sebuah gelas piala yang berisi 300 ml air dingin

  -Seketika terjadi Kristal aspirin atau cairan seperti minyak yang kemudian kena diaduk berubah menjadi Kristal putih.

  'Disarinng Kristal putih tersebut dengan corong Buchner 

  -Dicuci dengan air

  -Dikeringkan kristalnya dan diperiksa titik  lelehnya

  -Apabila Kristal yang didapaatkan belum murni,maka harus direksristalisasikan dengan melarutkan dalam campuran air dengan asam asetat dengan volume sama

  -Untuk menghilangkan warna dapat ditambah dengan karbon aktif (Saring dalam keadaan Panas)

  -Filtratnya dibiarkan dingin supaya terbentuk kristtal aspirin 

  -Untuk mendapatkan hasil yang lebihbagus,kristalisasikan Kristal dengan benzene

  -Dikeringkan dan diperiksa titik lelehnya.


Permasalahan. 

1.mengapa Apabila Kristal yang didapaatkan belum murni,maka harus direksristalisasikan dengan melarutkan dalam campuran air dengan asam asetat dengan volume sama ? Jelaskan 

2.Apa fungsi dari pemeriksaan titik leleh dari hasil yang didapatkan? 

3.Pada prosedur dikatakan bahwasannya Bila reaksi sudah dianggap sempurna,dituangkan hasil reaksi ini secara perlahan sambil diaduk kedalam sebuah gelas piala yang berisi 300 ml air dingin.Bagaimana cara kita mengetahui reaksi tersebut telah dianggap sempurna? 

Komentar

  1. Assalamu’alaikum sandi perkenalkan nama saya nur khalishah (052) disini saya akan menjawab permasalahan sandi no 2 yakni fungsi dilakukan mya pemeriksaan titik leleh adalah agar kota dapat mengetahui bahwa percobaan kita itu berhasil atau gagal apabila titik leleh mendekati nilai yang telah ada atau tetapan maka itu di anggap berhasil dan apabila perbedaan titik leleh nya jauh dari yang telah di tetapkan tandanya percobaan twrsebut gagal

    BalasHapus
  2. 3. Saya erma johar (03) akan menjawab no 3. Reaksi dikata sempurna apabila reversible dan berhasilnya terbentuk kristal dan adanya terjadi perubahan warna. Karena kita bisa mendapatkan hasil sesuai yang kita harapkan

    BalasHapus
  3. Saya Zulia Nur Rahma (048) akan menjawab permasalahan no 1

    Menurut saya rekristalisasi disini bertujuan untuk menghilangkan zat pengotor yang masih terdapat pada kristal. Dan banyak hal yang menentukan keberhasilan rekristalisasi, diantaranya adalah kecocokan pelarut. 
    Terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN UJI KARBOHIDRAT

LAPORAN KENCUR

JURNAL UJI ASAM AMINO DAN PROTEIN.