JURNAL UJI LEMAK
JURNAL PRAKTIKUM
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. Syamsurizal., M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
PERCOBAAN XIII
I. Judul : Uji Lemak
II. Hari/ Tanggal : Kamis, 17 Desember 2020
III. Tujuan : Adapun tujuan dalam percobaan ini yaitu :
1. Dapat mengenal beberapa sifat lemak.
2. Dapat mengetahui reaksi penyabunan dari lemak ataupun minyak.
IV. Landasan Teori
Lipid adalah salah satu kategori molekul biologis yang besar yang tidak mencakup polimer. Senyawa yang disebut lipid dikelompokkan bersama karena memiliki satu ciri penting : lipid tidak memiliki atau sedikit sekali afinitasnya terhadap air. Perilaku hidrofobik lipid didasarkan pada struktur molekulnya. Meskipun lipid bisa memiliki ikatan polar yang berikatan dengan oksigen, lipid sebagian besar terdiri atas hidrokarbon (Tim Kimia Organik II, 2020).
Lemak adalah salah satu komponen makanan multifungsi yang sangat penting pada kehidupan. Selain memilki sisi positif, lemak juga mempunyai sisi negatif terhadap kesehatan. Fungsi lemak dalam tubuh antara lain sebagai sumber energi, bagian dari membrane sel, mediator aktivitas aktivitas biologis antar sel, isolator dalam menjaga keseimbangan suhu tubuh, pelindung organ-organ tubuh serta pelarut vitamin A, D, E dan K. Penambhan lemak dalam makanan memberikan efek rasa lezat dan tekstur makanan menjadi lembut serta gurih. Di dalam tubuh, lemak menghasilkan energi dua kali lebih banyak dibandingkan dengan protein dan karbohidrat, yaitu 9 Kkal/gram lemak yang dikonsumsi (Sartika, 2008).
Minyak dan lemak termasuk lipid netral. Minyak dan lemak berperan sangat penting dalam gizi kita yaitu sebagai sumber energi, cita rasa, serta sumber vitamin A, D, E dan K. Setiap gram lemak mengandung 2,25 kali dari jumlah kalori yang dihasilkan oleh satu gram protein atau karbohidrat. Satu gram minyak atau lipid dapat menghasilkan 9 kkal/gram, sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kkal/gram. Minyak atau lemak, khususnya minyak nabati, mengandung asam-asam lemak esensial seperti asam linoleat, asam linolenat dan asam arkidonat yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol (Winarno dalam Oktaviani, 2009).
Asam lemak adalah bagian penting dari seluruh jaringan tubuh dan merupakan bagian utama senyawa fodpolipid membran sel. Dalam tubuh, asam lemak tidak hanya diperkukan untuk sintesa membran, modifikasi protein dan kabohidrat, pembangunan beberapa elemen struktur dalam sel dan jaringan, menghasilkan senyawa penanda dan bahan bakar, tetapi juga untuk melarutkan berbagai macam bagian seluler serta ekstraseluler yang sulit larut dan nonpolar (Tuminah, 2010).
Secara kimia, lemak dibagi menjadi tiga yaitu lemak sederhana, lemak majemuk dan turunan lemak. Lemak sederhana yaitu apabila dihidrolisis akan menghasilkan alkohol, biasanya berupa gliserol serta menghasilkan asam lemak. Lemak majemuk yaitu apabila dihidrolisis akan mengahasilkan alkohol, asam lemak dan senyawa lainnya seperti fosfat, asam amino, basa organik, seperti kolin atau betain. Lemak majemuk mengandung listrik atau paling tidak mempunyai pengkutuban muatan dalam molekulnya, sehingga lebih mudah berinteraksi dengan air. Turunan lemak yaitu berbagai senyawa yang diperoleh dari hidrolisis atau pemecahan kedua jenis lemak terdahulu, yang termasuk dalam kelompok ini adalah gliserol dan berbagai alkohol lain yang ikut menyusun lemak, asam lemak dengan ikatan rangkap (ikatan tak jenuh) dan asam lemak tanpa ikatan rangkap (jenuh) (Sistiawan, 2011).
V. Alat dan Bahan
5.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
1. Plat tetes
2. Gelas beker
3. Gelas ukur
4. Pipet tetes
5. Tabung reaksi
6. Rak tabung reaksi
7. Indikator universal
8. Pipet ukur
9. Pro pipet
10. vortex
5.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
1. Larutan sabun
2. Larutan CH3COOH
3. Larutan CaCl2 1%
4. Larutan MgSO4 1%
5. Larutan Pb Asetat 1%
6. Larutan HCl pekat
7. Larutan KMnO4 0,1 N
8. Larutan eter
9. Minyak
10. Aquades
11. Indikator Pp
VI. Prosedur Kerja
6.1 Cara Kerja Uji Pembentukan Garam
1. Diambil 30 ml larutan sabun, kemudian masukkan kedalam gelas beker.
2. Larutan dicek pH sampai pH = 7, jika belum 7 larutan ditambah dengan larutan CH3COOH sampai pH = 7.
3. Larutan dibagi kedalam 3 tabung reaksi sama rata.
4. Tabung pertama diisi 5 ml larutan sabun ditambah larutan CaCl2 1% sebanyak 7 tetes
5. Tabung 2 diisi 5 ml larutan sabun ditambah larutan MgSO4 1% sebanyak 7 tetes.
6. Tabung 3 diisi 5 ml larutan sabun ditambah larutan Pb asetat 1 % sebanyak 7 tetes.
7. Amati perubahan yang terjadi pada masing-masing tabung.
6.2 Cara Kerja Uji Hidrolisa Sabun
1. Diambil 10 ml larutan sabun dan ditambahkan dengan 5 ml akuades
2. Dimasukkan kedalam tabung reaksi , ditambahkan dengan indikator PP sebanyak 3 tetes
3. Larutan lalu divortex sampai homogen dan amati perubahan yang terjadi.
6.3 Cara Kerja Uji Sifat Emulsi Lemak
1. Pada tabung reaksi pertama dimasukkan 2 ml akuades , ditambahkan minyak 5 tetes
2. Pada tabung reaksi kedua dimasukkan 2 ml akuades, ditambahkan minyak 5 tetes dan larutan sabun sebanyak 2 ml
3. Larutan divortex dan didiamkan serta diamati perubahan yang terjadi.
6.4 Cara Kerja Uji Sifat Ktidakjenuhan Lemak
1. Dimasukkan 2 ml minyak dan larutan eter sebanyak 5 ml
2. Larutan divortex dan ditambahkan larutan KMnO4 sebanyak 3 tetes.
3. Diamati perubahan yang terjadi pada tabung.
6.5 Cara Kerja Uji Pembuatan Asam Minyak
1. Dimasukkan 5 ml larutan sabun dan larutan HCl pekat sebanyak 3 ml.
2. Larutan divortex dan didiamkan hingga terbentuk 2 lapisan.
3. Diamati perubahan yang terjadi pada tabung
Permasalahan..
1.Apa fungsi larutan CH3COOH pada uji garam?
2.Apa fungsi indikator pp pada uji hidrolisa sabun ?
3.Pada uji ketidakjenuhan,larutan di vortek.maksud divortek?
1
Wisliana (A1C118060)
BalasHapus1. fungsi larutan CH3COOH pada uji pembentukan garam adalah untuk menetralkan larutan sabun yang bersifat basa hingga pH nya mencapai 7.
saya erma johar akan menjawab no 2. indikator pp untuk menguju ph pada sabun itu sendiri. yang pada sabun itu bersifat basa sehingga apabila ph nya sesuai maka nantinya untuk uji lemak dapat dihasilkan hasil yang positiif
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusno 3. Vortex mixer merupakan alat untuk menghomogenasikan larutan dalam jumlah kecil. Pada prinsipnya vortex hampir sama dengan mixer ataupun stirrer pada umumnya, hanya saja stirrer digunakan untuk sampel dengan jumlah yang lumayan besar seperti sampel dalam labu erlenmeyer ataupun dalam gelas kimia sedangkan vortex digunakan untuk sampel yang jumlahnya kecil dengan level larutan hingga µL (Mikro liter).
BalasHapus